top of page
oniimeldanahas

Pertemuan 4: Kitab Sejarah( Kitab I Samuel)

KITAB 1 Samuel Dalam Alkitab 'Massoret' kitab ini bernama sama dan terdiri dari satu buku saja ( SYEMU'EL). LXX membaginya ke dalam dua bagian Biblio Basilion yang artinya buku kerajaan, buku kerajaan 1 ( Βασιλειων Α - BASILEIÔN ALPHA, 1 Samuel ) dan buku kerajaan 2 ( Βασιλειων Β - BASILEIÔN BETA, 2 Samuel), sedang buku-buku Raja-Raja disebut sebagai buku kerajaan 3 (Βασιλειων Γ - BASILEIÔN GAMMA, 1 Raja-raja) dan buku kerajaan 4 (Βασιλειων Δ - BASILEIÔN DELTA, 2 Raja-raja ) Dalam Vulgata dibagi sesuai bentuknya sekarang yang juga digunakan dalam terjemahan LAI. Isi Kitab Isi kitab berkenaan dengan pembangunan agama dari masa kegelapan dimasa Hakim-hakim (Theokrasi) menuju masa Monarki, juga perubahan dari sistem Keimaman di Silo menjadi sistem kenabian di Rama. Kitab 1 Samuel dimulai dengan diangkatnya Samuel sebagai hakim terakhir sampai kematian Saul sebagai raja pertama, sedang 2 Samuel menceritakan masa pemerintahan Daud. Penulis Kitab Penulisnya tidak jelas, kemungkinan sebagian ditulis oleh Samuel (1 Samuel 10:25/ 1Tawarikh 29:29) dan juga oleh nabi Nathan dan Gad, ini dapat dilihat dan petunujuk bahwa dalam (1 Samuel 25:1) disebut kematian Samuel. Samuel merupakan pelopor kenabian dengan membentuk sekolah nabi-nabi (1 Samuel 19:18-24/ Kisah 3:24;13:20/ Ibrani11:32). Persoalan Waktu Perkiraan Tanggal Penulisan: Akhir abad ke-10 SM Kemungkinan bagian pertama terjadi sebelum kematian Samuel dan bagian kedua sesudah kematian Daud, berhubung lama pemerintahan Daud disebutkan (2 Samuel 5:5). Tidak mungkin sebelum Rehoboam, sebab Yehuda sudah terpisah dari Israel (1 Samuel 27:6), jadi waktu ditulis kira-kira 1050-925BC. Rehobiam adalah anak salomo yang mewarisi kerajaan utara (Israel) pada 934BC.




KITAB 1 SAMUEL : Latar Belakang Di PL Ibrani, 1 dan 2 Samuel merupakan satu kitab. Keduanya diberi nama menurut nabi Samuel, tokoh yang sangat dihormati sebagai seorang pemimpin rohani Israel yang tangguh dan yang dipakai Allah untuk mengatur kerajaan teokratis. 1 Samuel meliputi hampir seratus tahun sejarah Israel -- dari kelahiran Samuel hingga wafatnya Saul (sekitar 1105-1010 SM) -- dan merupakan mata rantai sejarah yang utama di antara masa para hakim dengan raja Israel yang pertama. 2 Samuel terutama membahas raja Daud sedangkan 1 Samuel meliput tiga peralihan utama dalam kepemimpinan nasional: dari Eli ke Samuel, dari Samuel ke Saul, dan dari Saul ke Daud. Masalah kepenulisan mencakup 1 dan 2 Samuel sebagai satu karya tunggal. Karena sebagian 1 Samuel dan seluruh 2 Samuel ditulis setelah kematiannya, Samuel hanya menjadi salah satu penulis penyumbang (bd. 1 Samuel 10:25). Karya terakhir ditulis oleh seorang sejarahwan dan nabi yang terilham yang memakai beberapa sumber, termasuk catatan-catatan Samuel (bd. 2 Samuel 1:18; 1 Tawarikh 27:24; 1 Tawarikh 29:29); identitas sejarahwan terilham ini tidak kita kenal. Kemungkinan besar kitab ini diselesaikan tidak lama sesudah tahun 930 SM, karena 1 Samuel tampaknya menunjuk kepada pecahnya kerajaan (1 Samurel 27:6) dan 2 Samuel berakhir dengan hari-hari terakhir Daud. Tujuan 1 Samuel menguraikan titik peralihan yang kritis dalam sejarah Israel dari kepemimpinan para hakim kepada pemerintahan seorang raja. Kitab ini menyatakan ketegangan di antara pengharapan bangsa itu akan seorang raja (seorang pemimpin yang lalim, "seperti pada segala bangsa-bangsa lain," 1 Samuel 8:5) dan pola teokratis Allah, dengan Allah sebagai Raja mereka. Kitab ini menunjukkan dengan jelas bahwa ketidaktaatan Saul dan pelanggarannya terhadap tuntutan-tuntutan teokratis jabatannya membuat Allah menolak dan menggantikannya sebagai raja. Isi 1 Samuel berfokus pada tiga pemimpin penting nasional: Samuel, Saul, dan Daud. 1). Samuel adalah hakim terakhir dan yang pertama memegang jabatan nabi (sekalipun dia bukan nabi yang pertama, bd. Ulangan 34:10; Hakim 4:4). Sebagai seorang yang amat saleh dan berkarunia nubuat, Samuel - dengan bijaksana memimpin Israel kepada kebangunan ibadah yang sejati (pasal 7; 1Sam 7:1-17), - meletakkan landasan yang memberikan para nabi kedudukan yang layak di Israel (1Sam 19:20; bd. Kis 3:24; Kis 13:20; Ibr 11:32), dan - dengan jelas mendirikan kerajaan itu sebagai suatu kerajaan teokratis (1Sam 15:1,12,28; 1Sam 16:1). Pentingnya Samuel sebagai pemimpin rohani umat Allah selama masa perubahan besar dalam sejarah Israel digolongkan sebagai nomor dua setelah pentingnya Musa pada masa keluaran. (2) Saul menjadi raja pertama Israel karena bangsa itu menuntut seorang raja "seperti pada segala bangsa-bangsa lain" (1 Samuel 8:5,20). Saul dengan cepat menunjukkan bahwa secara rohani ia tidak cocok untuk memangku jabatan teokratis itu; karena itu dia kemudian ditolak oleh Allah (pasal 13, 15; 1 Samuel 13:1-22; 1 Samuel 15:1-35). (3) Daud, pilihan berikutnya untuk mewakili Allah sebagai raja, diurapi oleh Samuel (pasal 16; 1Sam 16:1-23). Daud menolak untuk merebut takhta Saul dengan kekerasan atau pemberontakan melainkan menyerahkan kenaikan pangkatnya kepada Allah. Sebagian besar pasal 19-30 (1 Samuel 19:1--30:31) menguraikan baik pelarian Daud dari Saul yang iri secara membabi buta maupun kesabaran Daud dalam menantikan Allah untuk bertindak pada waktu yang ditentukan-Nya. Kitab ini diakhiri dengan kematian Saul yang menyedihkan (pasal 31; 1 Samuel 31:1-13). Ciri-ciri Khas Enam ciri utama menandai 1 Samuel. (1) Kitab ini dengan jelas menyajikan standar-standar kudus Allah bagi kerajaan Israel. Para raja Israel harus menjadi pemimpin yang tunduk kepada Allah selaku Raja sesungguhnya atas bangsa itu, menaati hukum-hukum-Nya dan membiarkan dirinya dibimbing dan ditegur oleh penyataan-Nya melalui para nabi. (2) Kitab ini mencatat dasar bagi permulaan pentingnya jabatan nabi di Israel sebagai sederajat secara rohani dengan jabatan imam. Kitab ini memuat beberapa rujukan pertama dalam PL kepada sekelompok nabi (1 Samuel 10:5; 1 Samuel 19:18-24). (3) Pertama Samuel menekankan pentingnya doa dan kuasanya (1 Samuel 1:10-28; 1 Samuel 2:1-10; 1 Samuel 7:5-10; 1 Samuel 8:5-6; 1 Samuel 9:15; 1 Samuel 12:19-23), Firman Allah (1 Samuel 1:23; 1 Samuel 9:27; 1 Samuel 15:1,10,23), dan Roh nubuat (1 Samuel 2:27-36; 1 Samuel 3:20; 1 Samuel 10:6,10; 1 Samuel 19:20-24; 1 Samuel 28:6). (4) Kitab ini berisi informasi biografis yang kaya dan wawasan mengenai tiga pemimpin penting Israel -- Samuel (pasal 1-7; 1 Samuel 1:1--7:17), Saul (pasal 8-31; 1 Samuel 8:1--31:13), dan Daud (pasal 16-31; 1 Samuel 16:1--31:13). (5) Kitab ini penuh dengan kisah-kisah Alkitab yang terkenal, misalnya Allah berbicara kepada Samuel muda (pasal 3; 1Samuel 3:1-21), Daud dan Goliat (pasal 17; 1 Samuel 17:1-58), Daud dan Yonatan (pasal 18-20; 1 Samuel 18:1--20:43), iri hati dan ketakutan Saul akan Daud (pasal 18-30; 1 Samuel 18:1--30:31), dan Saul serta perempuan pemanggil arwah di En-Dor (pasal 28; 1Samuel 28:1-25). (6) Kitab ini merupakan sumber dari istilah-istilah yang sering kali dipakai: "Ikabod" yang artinya "tanpa kemuliaan," karena "telah lenyap kemuliaan dari Israel" (1 Samuel 4:21); "Eben-Haezer" yang artinya "batu pertolongan," karena "Sampai di sini Tuhan menolong kita" (1 Samuel 7:12); dan "Hidup raja!" (1 Samuel 10:24). Kitab ini juga merupakan kitab PL pertama yang memakai istilah "Tuhan semesta alam" (mis. 1 Samuel 1:3


Penggenapan dalam Perjanjian Baru 1 Samuel mencatat dua lambang kenabian tentang pelayanan Yesus sebagai nabi, imam, dan raja. (1) Sebagai nabi dan imam yang menjadi wakil utama Allah kepada Israel, Samuel melambangkan pelayanan Yesus yang sebagai nabi dan imam menjadi wakil terutama Allah kepada Israel. (2) Daud -- lahir di Betlehem, seorang gembala dan raja yang diurapi Allah dan yang mengabdi kepada maksud-maksud Allah bagi angkatannya (Kisah 13:36) -- menjadi lambang utama PL dan pendahulu raja Mesias Israel. PB menyebut Yesus Kristus sebagai "Anak Daud" (misal Matius 1:1; Matius 9:27; Matius 21:9), "keturunan Daud" (Roma 1:3), dan "tunas, yaitu keturunan Daud" (Wahyu 22:16).



Tugas

Baca materi dan buat rangkuman untuk dipelajari

63 views0 comments

Recent Posts

See All

Pertemuan 9 Kitab Bilangan

A. Pendahuluan · Nama kitab. Kitab dalam vdersi bahasa Yunani-septuaginta diberi nama”Arihtimoi” yang juga dipakai dalam versi...

Pertemuan 7. Kitab Imamat

A. · Nama kitab Imamat dalam versi bahasa inggris disebut “Leviticus”. Penamaan ini diambil dari versi latin “Vulgata”: “Liber...

コメント


bottom of page