A. Pendahuluan
Dalam kitab suci orang Yahudi kedua kitab ini dijadikan satu, dengan judul kejadian-kejadian dahulu kala. Kemudian dalam versi Septuaginta Yunani ( LXX ) kitab itu dibagi menjdi dua. lalu dalam versi latin, vulgata diberi judul yang sekarang ini yaitu 1 dan 2 Tawarikh. Penamaan kitab ini dalam kitab suci Yahudi berarti penghitungan hari-hari. Walaupun dalam kitab suci orang yahudi kitab-kitab ini dimasukan pada bagian kitab-kitab, versi LXX meletakannya diantara kitab raja-raja dan kitab Ezra dan Nehemia.
Alasan utamanya adalah isinya berupa catatan-catatan sejarah umat Allah dari kejadian sampai raja-raja. Kitab ini menuturkan kisah sejarah Israael, dimulai dari Adam sampai dengan era sesudah pembuangan di Babel.
Isi kitab Tawarikh adalah menuturkan kisah tentang Allah dalam berelasi dengan umat pilihanNya.
Kitab ini menunjukan tentang pengalaman hidup umat ketika mereka berada di pembuangan.
Menurut tradisi Yahudi penulis kitab ini adalah Ezra. Pendukung pendapat ini menuturkan bahwa gaya bahasa dan gaya penulisan antara kitab Tawarikh dan kitab Ezra serta Nehemia dianggap sesuai dengan zaman Ezra ( kira-kira 450-400 SM). Kitab Tawarikh ditulis sesudah era pembuangan. Ada pelajaran utama yang dapat dipetik dari sejarah bangsa mereka yaitu bahwa kesetiaan kepada Tuhan senantiasa membawa berkat dan kesejahteraan sedangkan penyembahan berhala dan penabaian hukdum Allah senantiasa membawa hukuman dan kemalangan.
B. Garis Besar
1. Silsilah-silsilah 1 Tawarikh 1-9
a. Dari Adam sampai dengan Israel ( Yakub) 1:1-2:2
b. Keturunan Yehuda khususnya keluarga Daud 2:3- 3:24
c. Suku-suku Israel 4-7
d. Keturunan Benyamin, khususnya keluarga Saul 8:1-9:44
e. Kepala keluarga di Yerusalem sesudah embali dari pembuangan 9:1-34
2. Era Pemerintahan Raja Daud 1 Tawarikh 10-29
a. Kematian Saul 10
b. Daud Naik takta 11-12
c. Daud dan tabu perjanjian 13-6
d. Peneguhan keluarga Daud sebagai raja 17
e. Kemengan-kemengan Daud 18-20
f. Persiapan-persiapan untuk pembangunan Bait Suci 21-22
g. Tugas-tugas suku lewi 23-26
h. Pembesar-pembesar pemeritahan Daud 27
i. Perpisahan dan kematian Daud 28-29
3. Era pemerintahan Salomo 2 Tawarikh 1-9
a. Pegukuhan emeritahan Salomo pasal 1
b. Pembangunan bait suci
4. Era raja-raja Yehuda 2 Tawarikh 10-36
a. Dari Rehabeam sampai Zedekia 10-36:16
b. Keruntuhan kerajaan 36:17-21
c. Oran yahudi mulai kembali dari pembuangan 22-23
C. Alur penuturan Kisah
Alur kisah dalam kitab Tawarikh dimulai dari silsilah umat pilihan dan diakhiri dengan kisah kembalinya umat pilihan dari pembuangan karena ketidaksetiaan mereka kepada Yahwe Allah Israel. Alur kisah itu sebagai berikut
1. Sisilah-silsilah ( 1 Tawarik 1-19).
Silsilah yang tercatat dalam bagian ini tidak dimasukan sebagai daftar yan lengkap. Sesuai dengan tujuannya, penulis menaruh perhatian utama pada keluarga Daud dan suku Yehuda, Benyamin dan Lewi ( kerajaan selatan)
2. Masa pemerintaha Daud 1 Tawarikh 10-29)
Dimulai dari kisah kematian Saul (1 Tawarikh 10). kemudian kisah Daud naik tahta (1 Taw. 11-12. Setelah diakui sebagai raja (11-1-3), Daud menaklukan Yerusalem dan menjadikannya sebagai ibukota kjerajaan ( 11:4-9). Dafar nama pengawal-pengawal Daud serta pengikutnya yang lain dan tentaranya juga tercatat disini (11:10-12:40). selanjutnya fokus peran Daud dalam relasi tabut perjanjian dan persiapan pembangunan bait suci di Yerusalem dan Hal-hal berkaitan dengan ibadah bangsa Israel.
3. Perpisahan dan kematian Daud ( 1 Taw. 28-29).
Sebelum kematiannya, Daud mengangkat Salomo menjadi penggantinya dan menyerahkan rencana pembangunan bait suci yang telah diwahyukan Allah kepadanya dan doa Daud
4. Masa pemerintahan Salomo (2Taw. 1-9).
Pengukuhan pemerintahan Salomo ( 2 Taw. 1;band. 1 Raj-3:10). Penampakan diri Allah kepada Salomo beserta pengabulan permintaannya untuk medapatkan hikmat. Karya Salomo dalam membangun dan menthabiskan bait suci serta kemasyuran raja Salomo.
5. Raja-raja Yehuda ( 2 Taw 10-36).
Dimulai dari kisah Rehabeam sampai Zedekia ( 2 Taw. 10:1-36:16)
6. Keruntuhan kerajaan (2 Taw. 36:17-21). Oleh karena umat Tuhan di Yehuda tidak mendengarkan peringataan-peringatan Allah yang terakhir melalui Yermia dan para nabi lain, kerajaan mereka diruntuhkan oleh kerajaan Babel dan penduduknya diangkut ke dalam pembuangan
7. Orang Yahudi mulai kembali dari pembuangan ( 2 Taw 36:22-23).
Melalui raja Koresy, raja Persia yang berkuasa atas Babel. Maka orang Yahudi diberi ijin untuk kembali ke tanah perjanjian. Kisah ini sebagai bukti kesetian Tuhan kepada perjanjian yang Ia telah buat bersama dengan umatNya.
D. Pesan-pesan utama
1. Allah berdaulat dan pusat dari segala sesuatu
Yahwe adalah Allah yang berdaulat. Ia berdaulat atas bangsa-bangsa dan atas individu-individu. Kedaulatan Allah atas bangsa-bangsa dinyatakan dalam kisah ketika bangsa Israel khususnya kerajaan Israel utara yang tidak hidup dalam kesetiaan kepada Yahwe, Allah mereka dengan jatuh dalam prilaku penyembahan berhala. Maka, Yahwe, Allah bangsa Israel memakai raja Asyur untuk mengangkut mereka ke tempat pembuangan. (1 Taw 5:25-26).
Kedaulatan Allah atas bangsa-bagsa ini juga dipertegas dalam kisah kerajaan Israel selatan yaitu Yehuda. Ketika Allah memakai raja Babel, Nebukadnesar untuk membwa kerajaan Yehuda ke Tempat pembuangan. Akibatnya ini terjadi karena ketidaksetiaan umat pilihan di kerajaan Yehuda. ( 1 Taw. 6:15; 9:1)
Melalui tabut perjanjian dan Bait Allah, Dia dipuji dan disembah oleh umat Israel. Tabut perjanjian adalah simbol dari kehadiran Tuhan ditengah-tengah umatNya dan sebagai sumber berkat. Tabut perjanjian ini ditempatkan di Bait Allah di Yerusalem sebagai usat Ibadah bangsa Israel.( 1 Taw.13:6; 14; 22-19)
Yahwe adalah Allah yang berdaulat, Ia sendiri adalah pusat segala sesuatu. Allah menjadi pusat bagi umatNya. Karena segala sesuatu bersumber dari Dia, Oleh Dia, dan untuk Dia.
2. Allah adalah Adil dan penuh kasih karunia
Keadilan Allah dinyatakan ketika Dia tidak membiarkan keberdosaan dengan sikap hidup yang memberontak kepadanya, serta hidup dalam ketidaksetiaan kepada kehendak Tuhan. Ia memberi hukuman sebagai bentuk pendisiplinan kepada umat-Nya yang tidak hidup dalam kesetiaan. Dosa membuat manusia memberontak kepada Allah melalui hidup yang tidak setia kepada Allah dengan melakukan apa yang tidak dikehendaki oleh Allah (2 Taw. 19; 2;28:23-25)
Allah yang adil selalu menghukum setiap prilaku yang menyimpang. Tetapi Dia juga adalah Allah yang penuh kasih karunia. Dalam setiap hukuman, yang terjadi adalah selalu memberikan jalan keluar kepada umaat-Nya ketika mereka bersedia bertobat dari prilaku mereka yang salah.
E. Respons
1. Hidup dalam Kesetiaan
Hidup dalam kesetiaan ini diwujudkan dengan hidup yang beribadah kepada Allah. Keutaman hidup beribadah dalam kitab Tawarikh dituturkan dengan panjang lebar dengan memberikan 16 pasal untuk mengisahkan riwayat tabut perjanjian dan persiapan membangun rumah ibadah yaitu Bait Allah.
2. Hidup dalam pertobatan
Bertobat adalah respons utama yang diharapkan oleh Tuhan ketika menyimpang dari kehendakNya. Tuhan adalah Allah yang adil sehingga setiap pelanggaran harus mendapatkan ganjarannya. Tetapi dalam Tawarikh Tuhan menuturkan bahwa dirinya adalah Allah yang penuh kasih karunia sehingga Ia selalu bersedia mengampuni segala kesalahan umatNya.
TUGAS
1. Bacalah kitab 1 dan 2 Raja-raja dan tuliskanlah kelemahan (dosa-dosa) dan kelebihan dari raja Saul, Daud, Salomo
Kerjakan dan kirim hasil melalui website/ WA guru mata pelajaran
Comments