top of page
oniimeldanahas

Pertemuan 9: (surat 1 Yohanes, 2 Yohanes dan 3 Yohanes)

1. Surat 1 Yohanes

Surat Yohanes yang Pertama (disingkat Surat 1 Yohanes) merupakan sebuah surat yang dikirim dan diedarkan untuk gugusan lain, di mana tulisan itu berupa sebuah wejangan untuk membina iman yang sejati. Dalam 1 Yohanes 2:1, pembaca langsung disapa dengan anak-anak dan yang terkasih.

Maksud dari penulisan surat ini adalah untuk melawan segala sesuatu yang diajarkan sesat yaitu Gnostikisme,terutama Doketisme. Ruang lingkup segala sesuatu yang diajarkan sesat yang dilawan merupakan penyangkalan bahwa Yesus merupakan Kristus.

· Kristologis

Secara positif surat ini menyatakan peran Kristus dalam seluruh rangkaian karya penyelamatan Allah dan bagaimana orang-orang beriman bisa bersekutu dengan Yesus dan Allah Bapa.

Penulis surat ini memberi kesaksian bahwa Kristus merupakan:

Ø Firman hidup (1:1),

Ø Anak Tunggal Allah (1:3, 7; 3:23; 4:9, 14),

Ø yang bermula dari Allah (4:1-3),

Ø yang Kudus (2: 20),

Ø pengantara Bapa (2:1),

Ø pendamaian untuk dosa-dosa kita (2:2; 3:5; 4:10,14),

Ø penyata Allah Bapa (1:2; 5:20)

· Kehidupan Umat Allah

Umat Allah wajib berusaha bersekutu dengan Kristus dan dengan demikian juga bersekutu dengan Allah. Maksud bersekutu disini merupakan mempunyai dalam hubungan yang dekat dengan Allah. Orang beriman dipanggil supaya tidak mengasihi dunia ini, tidak berlanjut dalam kegelapan, tidak menuruti kehendak daging, kehendak mata dan keangkuhan hidup, karena semua itu tidak bermula dari Allah (2:15-16). Sebaliknya, kita dipanggil untuk mengikuti terang dan kebenaran karena dengan berbuat demikian, orang percaya boleh disebut sebgai orang-orang yang lahir dari padanya (2:29).

Persoalan yang paling menonjol yang melatarbelakangi penulisan surat ini ialah ajaran palsu mengenai keselamatan dalam Kristus dan cara bekerjanya di dalam diri orang percaya. Beberapa orang, yang dahulu merupakan bagian dari sidang pembaca, kini sudah meninggalkan persekutuan jemaat (1Yoh 2:19), tetapi hasil dari ajaran palsu mereka masih memutarbalikkan Injil mengenai bagaimana mereka bisa "mengetahui" bahwa mereka mempunyai hidup kekal. Dari segi doktrin, ajaran sesat mereka menyangkal bahwa Yesus itulah Kristus

· Allah

Surat 1 Yohanes menyatakan bahwa Allah merupakan kasih. Kasih Allah merupakan dasar dari semua kebenaran. Kita diperintahkan untuk mengasihi Allah karena Allah bertambah dahulu mengasihi kita, dengan perlintasan mengutus Yesus Kristus supaya menjadi pendamaian untuk dosa-dosa manusia (4:9-10). Kasih itu bermula dari Allah, berlaku untuk mengenal Allah, manusia wajib mengasihi Allah dan saling mengasihi satu sama lain (4:7-8

Penulis surat 2 Yohanes dan 3 Yohanes adalah orang yang sama. Ia memperkenalkan dirinya sebagai seorang "Penatua" (2 Yohanes 1; 3 Yohanes 1). Gelar penatua merupakan sebuah gelar kehormatan yang mengandung kewibaan penulis. Gelar penatua juga bukan merupakan gelar petugas/pejabat jemaat seperti dalam surat-surat pastoral. Penatua adalah seorang tokoh yang berwibawa secara pribadi.

Para ahli ilmu tafsir yang sesuai dengan tradisi menerima bahwa penulis Injil Yohanes dan Surat 1Yohanes ialah rasul Yohanes, yaitu salah seorang dari keduabelas Rasul yang dipilih sendiri oleh Yesus Kristus. Hal ini juga bersesuaian dengan 2 Yohanes dan 3 Yohanes yang menyatakan Si Penatua adalah rasul Yohanes. Namun, dalam tradisi ditemukan juga pendapat bahwa penulis 2 Yohanes dan 3 Yohanes, yaitu "Penatua", berbeda dengan rasul Yohanes (Hieronimus, tahun 400 Masehi Sinoda Roma tahun 382 Masehi


· Tujuan Penulisan

Surat 2 Yohanes ditujukan kepada "Ibu" yang terpilih serta anak-anaknya Maksud dari penggunaan kata "ibu" bukanlah seorang ibu secara harafiah yang diketahui oleh banyak orang, melainkan ini adalah sebuah istilah untuk menggambarkan sebuah jemaat serta anggota-anggotanya.2 Yohanes 4 mengatakan hanya sebagian anggota-anggota jemaat hidup dalam kebenaran dan bagian inti surat ini adalah berupa peringatan terhadap pihak-pihak penyesat yang mengancam iman kepada Yesus Kristus. Orang seharusnya berpegang teguh pada pengajaran Yesus. Surat ini dengan demikian ditulis untuk membuat pembacanya siap siaga untuk menghadapi pengajar-pengajar sesat.

· Ketaatan, Kebenaran dan Kasih

Kata kebenaran dalam bahasa Yunani diterjemahkan sebagai atletheia Kata kebenaran ini terus mendominasi bagian pembukaan surat khususnya dalam ayat 1-3. Dalam ayat 2 jelas dikatakan bahwa yang dimaksud dengan kebenaran adalah iman Kristen. Maksud dari kata kasih sendiri adalah sesuai dengan kebenaran Allah, yaitu kasih yang tulus, yang tidak dimotivasi oleh keinginan untuk menguntungkan diri sendiri. Ketaatan juga tidak dapat dipisahkan dengan kata kasih dan kebenaran. Hidup yang mengasihi berarti hidup yang berjalan menurut kehendak Allah. Hidup dalam kasih sama artinya dengan hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah Bapa. Hidup dalam kebenaran sama artinya dengan hidup dalam ketaatan.Jadi, kasih, kebenaran, ketaatan merupakan sebuah rangkaian yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ketaatan tanpa kasih merupakan pembudakan diri, kasih tanpa ketaatan merupakan kedustaan, dan tanpa salah satu semuanya merupakan ketidakbenaran

Surat Yohanes yang Ketiga

Surat Yohanes yang Ketiga adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Merupakan surat yang ditujukan untuk melawan para pemimpin palsu yang menganggu kehidupan jemaat. Surat ini ditulis oleh "pemimpin jemaat" (Rasul Yohanes) kepada seorang pemuka jemaat yang bernama Gayus. Penulis surat ini memuji Gayus karena bantuannya kepada orang-orang Kristen lainnya.Ia juga memperingatkan Gayus terhadap seorang laki-laki bernama Diotrefes. Gayus dalam 3 Yohanes tidak diketahui secara jelas, yang cukup jelas hanyalah ia memegang peranan penting dalam jemaat setempat.Surat ini ditutup seperti 2 Yohanes. Dikirim salam dari teman-teman Gayus dan kepada sahabat-sahabat ditempat tinggal yang isinya adalah bagaimana seharusnya hidup berjemaat.

Penulis

Surat 3 Yohanes sebetulnya merupakan sebuah kesatuan dengan surat 2 Yohanes. Pengarang surat ini menyebut dirinya penatua (3 Yoh 1).

Sifat dan Maksud

Surat Yohanes yang ketiga memiliki permasalahan dan situasi yang sama dengan Surat 1 Yohanes dan 2 Yohanes. Dalam surat ini juga terdapat pengajar-pengajar palsu yang mengajarkan ajaran yang bertentangan dengan kekristenan. Dengan demikian, surat ini memiliki maksud untuk memperingatkan para pembacanya agar siap siaga menghadapi para pengajar sesat.

Tiga ciri utama menandai surat ini: (1) Surat ini merupakan kitab terpendek dalam PB.

(2) Surat ini sangat mirip dengan 1 dan 3 Yohanes dalam berita, kosakata dan gaya penulisannya yang sederhana.

(3)Surat ini memberikan keseimbangan yang penting bagi berita surat 3 Yohanes dengan memperingatkan terhadap dukungan yang sembarangan kepada pekerja yang bukan dari jemaat sendiri. Surat ini mendorong supaya memakai kebijaksanaan saksama dengan mengingat ajaran Kristus dan para rasul sebelum membantu pekerja tersebut.


Bertindak Dengan Setia 3 YOHANES : Kesetian Alkitab memberitahu kita bahwa meskipun kita tidak setia, Dia tetap setia. Firman Tuhan terus menerus berkata bahwa Tuhan tidak akan perna menggalkan kita dan Dia akan terus bekerja didalam kita sampai akhhir (1 Yohanes 3:24 “Barangsiapa menurut segala perintahNya,ia diam didalam Allah dan Allah didalam Dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada didalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita”).



Tugas

Baca materi dan buatlah rangkuman untuk di pelajari setelah itu foto hasil belajar dan kirim melalui WA guru mapel

49 views0 comments

Recent Posts

See All

Pertemuan 7. Injil Lukas

Injil Lukas adalah salah satu dari empat tulisan yang mengawali Perjanjian Baru. Injil Lukas digolongkan sebagai Injil Sinoptik bersama...

Comments


bottom of page