top of page
oniimeldanahas

PERTEMUAN KE 9. Kitab Penghotbah

A. Pendahuluan

Kitab penghotbah dalam bahasa Ibrani adalah ‘ Kohelet’. Koheletmerupakan kata kerja tunggal yang memilki makna “ bersidang atau berkumpul”. Secara istoris, kata ini diterjemahkan dengan penghotbah ( Yunani- septuaginta: Ekklesiates;iggris: Ecclesiates). Pemilihan kata ini diduga karena mengingat perran raja Salomo sebagai pihak yang mengumpulkan dan memberi nasehat atau sebagai penghotbah ( 1 Raja-raja 8:1, 55-61)

B. Alur penuturan kisah

Alur penuturan kitab penghotbah diawali dan diakhiri dengan ugkapan yang sama “ kesia-siaan atas kesia-siaan, kata penghotbah segala- sesuatu adalah sia-sia ( 1:2; 12:8).pendapat ini adalah merupakan kesimpulan dari pengkhotbah berdasarkan pengalaman hidupnya dalam relasi dengan Tuan, sesama dan alaam semesta. Alur penuturan in apat diuraikan sebagai beriut:

1. Pendahuluan (Pkh.1: 1-11)

Penghotbah menetapkan temanya yaitu” kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia”dalam perspektif manusia duniawi ( Ph. 1;2,8). Alam semesta berjalan terus menerus tanpa mengalami perubahan. (1:4-7). Dan sejarah merupakan lingkaran kejadian yang berputar terus. (Pkh. 1:9-11)

2. Kesia-siaan segala sesuatu (1: 12-6:12)

Melalui penyelidikan, penghotbah berusahauntk menemukan arti kehidupan yang sebenarnya.hikmat tidak dapat memuaskan , bahkan dapat menyedihkan (Pkh. 1:12-18), dan akhirnya dikalhkan juga oleh kematian. (pkh. 2:12-17).

Pengajaran usaha mencari keenangan adalah”usaha menjaring angin” ( Pk. 2:1-11), pengkotbah menganjurkansuau sikap yang benar terhadap Allh yaitu “takut akan Allah”(Pk. 4:17-5:6). Penindasan disusul oleh suatu penyelidikan terhadap kemakmuran yang dinyatakan palsu dan tidak memuaskan. (pkh. 5:9-6:9). Kekayaan yang sejati hanya terdapat dalam penyediaan Allah bagi setiap orang, yaitu makanan, minuman, dan kesenagan sebagai imbalan jerih ayahnya. (5: 17-19). Penhotbah menagakhirinya dengan penajaran kesementaraan kehidupan manusia. (Pkh. 6:10-12)

3. Kelakuan yang bijaksana (Pkh. 7;1-12:8)

Penghotbah memberikan nasehat yang cukup praktis tentang kebijaksanaan mnusdia dalam mematuhi pemerintah yang diatasnya (8:2-8) . cara hidup manusia, baik orang benar maupun yang jahat semua mengalami nasib yang sama, yaiu maut,. (Pkh. 8:10). Orang yang bijak adalah mampu menata dan merencanakan hidup dalam relasi dengan semesta.

4. Penutup (Pkh. 11:9-12:8)

Penghotbah menasdehatkan agar semua orang menghormati Tuhan serta mentaai perintah-perintahNya, karena akirnya sdetia perbuatan mnusia akan diadili dan dibukikan atau jahat.







C. Pesan-pesan

Ada beberapa pesan uttama yang dituturkan dn menolong kita dalam memahami kehidupan dunia ini.

1. Kedaulatan Allah

Kitab ini mengajarkan bahwa jalan kehidupan yang benar adalah kehidupan yang menjadikan Allah sebagai pusat. Karena semua kenikmatan hidup di dunia ini tidak dapat memberkan kebahagaan yang bersifat abadi. Oleh karena itu harus harus dinikmati sebagai apa yang diberikan oleh Aallah semata. Sebab segala sesuatu berada dalam dalam kedaulatan Allah.

2. Hidup sebagai anak Allah

Kitab penghotbah menekankan tenang kedaulatan Allahmaka kita harus bergantung padaNya dalam kehidupan ini. Selain itu, kiab ini juga mengajarkan bahwa dunia dan segala isinya hanya sebagai alat ditangan Allah maka, jangan menjadi ujuan hidup dan bahkan bergantung padaNya. Sebagai anak Allah mereka harus bersandar kepada Diauntuk kehidupan dan kesenangan. Melali prilaku sebagai anak Allahmaka kehidupan yang kosong dan sia-sia dapat dihindari. Sikap ini diidentifikasi oleh penghotbah misalnya: mengaki eksistensi Allah dalam kehidupan melalu percaya kepadaNya, 3:4; 12:1), mentaati perintah-perintahNya (12:13)

D. Respon kita setelah belajr kitab penghotbah

Jika Allah berdaulat atas kehidupan kita, dan menjadi anak Allah maka sikap yang perlu kita lakukan dalam kehidupan kita adalah percaya dan semakin beriman kepada Allah dalam kehidupan ini. Oleh karena itu iman percaya kitta harus bertumbuh. Iman berumbuh ketika kita mau mendengar Firman Tuhan , karena iman timbul dari pendengaran.iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong (Rom. 10:17; Yak 1: 22; 2:18-21). Dalam kitab Amsal penulis kitab menuturkan bahwa jika ada orang yang hidup sesuai dengan jalannya Tuhan maka Dia juga akan menuntun kehidupan mereka.


Tugas

Baca materi dan buatlah rangkuman untuk dipelajari, setelah foto dan kirim melalui website

72 views0 comments

Recent Posts

See All

Pertemuan 9 Kitab Bilangan

A. Pendahuluan · Nama kitab. Kitab dalam vdersi bahasa Yunani-septuaginta diberi nama”Arihtimoi” yang juga dipakai dalam versi...

Comentarios


bottom of page