1.1. Surat Efesus
Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus adalah salah satu kitab dalam Alkitab Kristen bagian Perjanjian Baru yang ditulis dan dikirim oleh Paulus dari Tarsus kepada jemaat Kristen di Efesus.
1.1.1. Penerima dan tujuan penulisan surat Efesus
Ø Penerima
Surat Efesus ditulis dan ditujukan kepada gereja di Efesus yang merupakan kota penting Roma di Asia kecil
Ø Tujuan penulisan surat Efesus
· Paulus berkeinginan menguatkan orang-orang beriman di Efesus didalam hal Iman Kristen
· Surat ini berisikan nasihat, perintah, dan himbauan untuk hidup dalam Kristus
· menekankan Rencana Tuhan agar "Seluruh alam, baik yang di surga maupun yang di bumi, menjadi satu dengan Kristus sebagai kepala"
· Surat ini merupakan juga seruan kepada umat Tuhan supaya mereka menghayati makna rencana agung dari Tuhan itu untuk mempersatukan seluruh umat manusia melalui Yesus Kristus
1.1.2. Keselamatan adalah karunia Allah bagi semua (psl 2: 3)
1.1.3. Kesatuan jemaat dengan berbeda-beda karunia (4:1-16)
1.1.4. Hidup sebagai manusia baru
Beberapa gambaran kehidupan praktis sebagai ciptaan baru (manusia Baru) didalam Kristus antara lain:
· Menanggalkan manusia Lama
· Belajar mengenal kristus (4: 20)
· Mengalami pembaharuan
Konsep manusia baru berdasarkan perspektif Paulus dala Efesus 4:17-32 dan implementasinya dalam kehidupan orang percaya dapat disimpulkan bahwa:
Pertama: manusia lama adalah mnusa yang berjalan berdasarkan pengertianna sendiri
Kedua:manusia baru adalah manusia yang telah diciptakan menurut kehendak Allah didalam kebenran dan kekudusan, dimana orang-orang yang percaya kepaa Kristus memiliki kedudukan baru yaitu dari kebinasaan dpindahkan kepada hidup yang kekal dan manusia terus diperbaharui serta dipersatukan dengan Kristus
Ciri-ciri menjadi manusia baru
- Pertobatan
- Beriman kepada Yesus
- Mengenakan manusia baru di dalam Kristus
1.1.5. Kasih Kristus dasar hidup berkeluarga (5:22-33)
· Kasih KRISTUS Harus Menjadi PENGGERAK Setiap Anggota Keluarga Untuk Saling Mengasihi.
· Kasih KRISTUS Menjadi Teladan Untuk Mengasihi Keluarga. Seperti halnya rasul Yohanes (Yoh 13:34), rasul Paulus menegaskan bahwa kasih Kristus harus menjadi teladan bagi setiap anggota keluarga. Mari kita teladani kasih Kristus bagi gerejaNya seperti yang dijelaskan Paulus dalam Efesus 5:25-27.
Kasih Kristus, kasih yang berkorban (25). Hendaknya setiap anggota keluarga mengasihi dengan pengorbanan, seperti Kristus! sekalipun Dia adalah Allah, Dia rela menjadi manusia dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita. Kasih Kristus mengajarkan kita berani berkorban, tidak egois, mementingkan orang lain.
b. Kasih Kristus, kasih tanpa pamrih (25-26). Kebanyak orang mengasihi karena orang lain mengasihi. Tetapi kasih Kristus memberikan teladan supaya kita mengasihi “walaupun orang tersebut..” Ingatlah bahwa Tuhan Yesus mati di kayu salib meskipun kita tidak layak untuk diselamatkan. Kita masih berdosa dan hina dihadapanNya, namun Dia tetap mengasihi dan menyelamatkan kita (Band. Roma 5:8). c. Kasih Kristus, kasih dalam kebenaran. Kasih yang diteladankan Kristus adalah kasih dalam kebenaran. Tujuannya supaya jemaat kudus dan tak bercacat dihadapanNya. Demikian kita harus mengasihi dalam kebenaran. Disiplin yang berasal dari kebenaran firman Allah harus ditegakkan dan dijalankan dalam kehidupan berkeluarga. d. Kasih Kristus, kasih yang selalu menginginkan yang terbaik terjadi bagi orang lain (ayat 27). Hendaknya setiap anggota keluarga memikirkan dan giat mengerjakan apa yang yang terbaik bagi seluruh anggota keluarganya. Jika ini dilakukan, maka tidak ada pertengkaran yang dibiarkan berlarut-larut dan kebencian tidak mungkin bertumbuh dalam keluarga yang meneladani kasih Kristus.
1.1.6. Taat dan kasih
Kata aat memiliki makna menuruti atau mengikuti. Secara istila taat berarti mengikuti dan menuruti keinginan atau perintah dari luar diri kita. Dengan kata lain Taat berarti tunduk, patuh saat kita mendapat perintah atau larangan untuk dihindari.
Kasih (bahasa Inggris: charity, bahasa Latin: caritas) dalam teologi Kristen dipahami oleh Thomas Aquinas sebagai "persahabatan manusia demi Allah" yang "mempersatukan kita dengan Allah". Ia menyatakannya sebagai "yang paling utama dari kebajikan-kebajikan".Selanjutnya Aquinas menyatakan bahwa "kebiasaan mengasihi meluas tidak hanya untuk cinta akan Allah, tetapi juga untuk cinta akan sesama kita". Agape adalah istilah Yunani yang berarti 'cinta yang tidak mementingkan diri sendiri, atau cinta tanpa batas, atau cinta tanpa syarat. Dalam tradisi Kristen, agape berarti cinta yang bersifat total, kerap identik dengan cinta Tuhan terhadap ciptaan-Nya.
· Perlengkapan rohani
1. Berikatpinggangkan kebenaran"
Fungsi ikat pinggang adalah untuk mengikat tubuh kuat-kuat sehingga terlindung selama peperangan. Beralih dari persenjataan fisik ke persenjataan Allah, kita diperintahkan untuk mengikat pinggang kita dengan kebenaran. Pinggang di sini bukan pinggang secara fisik tetapi “pinggang berupa akal budi kita” (1 Petrus 1:13). Ikat pinggang yang mampu memenuhi tujuan ini adalah kebenaran dan Yohanes 17:17 mengatakan bahwa Firman Allah adalah kebenaran. Dengan kata lain, kita tidak akan siap menghadapi pertempuran dengan berikatpinggangkuat, bila akal budi kita belum “berikatpinggangkan” kebenaran yaitu Firman Tuhan.
2. "berbajuzirahkan keadilan"
Fungsi dari baju zirah adalah untuk melindungi dada, terutama jantung kita, maka selama kita mengenakan baju zirah ini—selama kita menanamkan dalam akal budi kita bahwa kita telah dibenarkan di hadapan Allah bukan karena melakukan perbuatan baik—maka hati kita (bagian terdalam dari akal budi kita) terlindungi dari hal-hal seperti tuduhan dan penyakit-penyakit spiritual lain yang disebabkan oleh Iblis dengan tujuanmembuat kita meragukan relasi kita dengan Allah.
3. "kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera"
Dalam hal perlengkapan senjata Allah, kasut yang harus kita kenakan adalah “kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera”. Mengenakan kasut ini berarti kita siap, kapan pun ada kesempatan, untuk bergerak dan memberitakan Injil damai sejahtera.
4. Dalam segala keadaan pergunakan perisai iman"
Mengenakan perisai iman berarti percaya kepada apa yang Allah katakan
5. Dan pedang Roh, yaitu Firman Allah”
yang dimaksud pedang Roh adalah “pedang yang berasal dari Roh”, atau pedang yang berasal dari Allah yang adalah Roh. Pedang ini adalah Firman Tuhan. Dan sebagaimana yang Ibrani 4:12 katakan: “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun.” Firman Tuhan adalah senjata terbaik yang paling ofensif dan hanya dengan memilikinya kita dapat mengalahkan musuh.
Tugas
Membaca materi yang ada , setelah itu buat rangkuman lalu foto dan uploud melalui google formulir
Comments