Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose adalah salah satu kitab dalam Alkitab Kristen bagian Perjanjian Baru yang merupakan surat dari rasul Paulus kepada jemaat di kota Kolose, yaitu sebuah kota di Asia Kecil, sebelah timur kota Efesus
1.2.1 Keutamaam Kristus
Keutamaan Kristus (Kolose 1: 15-20). Ia dalah gamabr Allah yang tidak kelihatan , yang sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan. Karena didalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu yang ada disorga dan yang ada di bumi yang kelihatan dan yang tidak kelihatanbaik singgasana maupun kerajaanbaikpemerinta maupun penguasa, segala sesuatu dicipttakan oleh Dia dan untuk Dia.
Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose 1:15-23 dimaksudkan untuk membekali jemaat Kolose dalam menghadapi berbagai ajaran sesat. Ada diantara jemaat Kolose sudah terpengaruh oleh ajaran sesat yang menolak kemanusiaan dan keilahian Kristus. Kelompok ajaran sesat ini menolak Kristus sebagai manusia sejati dan Allah , bahkan mereka menganggap bahwa Keselamatan tidak melalui anugerah, tetapi usaha manusia, dan dengan pengetahuannya manusia bisa mendapatkan itu. Rasul Paulus menolak ajaran sesat dan mengingatkan Jemaat Kolose akan bahaya ajaran sesat ini ( Kol 2:8) . Melalui surat Kol 1:15-23 Paulus menjelaskan keutamaan Kristus dengan tujuan agar jemaat tetap memegang teguh iman percaya kepada Yesus Kristus dan memiliki hidup yang berkenan di hadapan-Nya.
Paulus memberi ajaran yang benar tentang Yesus Kristus, Paulus sangat mengagungkan Kristus sebagai: 1. Gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung dan paling utama (ay 15). Dia adalah gambar Allah seperti halnya anak adalah gambar bapanya, yang memiliki kesamaan alami dengan dia. Karena itu, barangsiapa telah melihat Dia telah melihat Bapa (Yoh. 14:9), dan kemuliaan-Nya adalah kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa (Yoh. 1:14). 2. Sang Pencipta segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan (ay. 16), 3. Yang telah ada terlebih dahulu dari segala sesuatu. Dia sudah ada sebelum dunia diciptakan, sebelum permulaan waktu, dan Dia penyokong segala sesuatu sejak permulaan (1:17). Dialah Alfa dan Omega 4. Kepala gereja atau jemaat. Kepala yang memberi pengaruh sangat penting bagi kelangsungan hidup, seperti halnya kepala pada tubuh jasmani. Ini karena seluruh kasih karunia dan kekuatan berasal dari Dia, dan jemaat adalah tubuh-Nya (1:18) 5. Yang pertama dibangkitkan dari orang mati. Ada suatu janji kekekalan yang dituliskan disini.Karena Kristus lebih dahulu mengalaminya, kita boleh yakin dan percaya sebagai anak-anak Allah, kita juga akan mengalami kebangkitan (1:18), 6. Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Kristus. Allah berkenan bahwa segala kepenuhan berdiam di dalam Dia, supaya kita dapat datang dengan bebas kepada-Nya untuk memperoleh seluruh anugerah yang kita butuhkan (1:19) 7. yang memperdamaikan kita dengan Allah. Dia adalah Pengantara pendamaian, yang mendapatkan damai sejahtera dan pengampunan untuk orang-orang berdosa (1:20-22).
1.2.2. Hidup dalam Kristus( 2:6-3: 17)
Hidup di dalam Kristus adalah menerima Kristus dengan kerendahan hati. Paulus memberikan nasehat untuk terus berjaga-jaga di dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Hal yang paling penting di dalam kehidupan kita adalah memliki komitmen-komitmen yang kuat untuk terrus bertumbuh di dalam Kristus. Paulus ingin agar jemaat Kolose makin dewasa dalam iman dan percaya kepada Yesus. Paulus telah mendengar bahwa jemaat Kolose menunjukan kualitas kehidupan mereka sebagai saksi Yesus Kristus
Rasul Paulus mengajarkan bahwa dia menanam, Apolos menyiram, dan Allah yang memberi pertumbuhan. Sehingga pertumbuhan ini adalah hasil kerjasama atau sinergi antara manusia dan Allah. Tugas kita adalah menanam (benih) dan menyiram (mengerjakan bagian kita) maka Allah pasti memberikan pertumbuhan rohani. Bertumbuh menjadi dewasa itu bukanlah suatu yang Nyman! Bagaimana manusia bertumbuh? Dari seorang bayi yang hanya sanggup makan makanan yang halus, ia harus melatih diri untuk mencerna makanan yang kasar dan keras
1.2.3. Hubungan dalam rumah tangga Kristen (3:18-4:5)
Kasih Kristus Sebagai Dasar Hubungan Dalam Keluarga(Kolose 3:18-21).
Dalam surat Kolose 3:18-21, paling tidak ada beberapa hal yang bisa kita pelajari secara dogmatis maupun secara praktis, berkaitan dengan bagaimana kita mewujudkan keluarga Kristen yang dinamis. Tuhan mengurapi Paulus untuk menuliskan hukum-hukum dalam keluarga Kristen atau keluarga orang percaya.
Dalam Kolose Pasal 3:18-21: Paulus berbicara tentang prinsip-prinsip dari “Hidup baru di Dalam Kristus” harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, secara Khusus dalam keluarga. Paulus sangat mengharapkan masing-masing anggota keluarga dapat menjalankan hak dan kewajibannya, secara tertib dan teratur supaya nama Tuhan dimuliakan.
Salah satu tujuan pokok yang ingin di capai Paulus dalam konteks ini terdapat pada ayat 24b: “Kristus harus menjadi Tuan dalam keluarga dan seluruh anggota keluarga”. Ketika seluruh anggota keluarga memahami posisi ini maka akan terbentuklah sebuah keluarga yg sehat, kuat dan memiliki relasi yang indah dengan Tuhan dan sesama anggota.
Dari ayat-ayat firman Tuhan Kolose Pasal 3:18-21 ini kita melihat ada empat macam sikap yang diatur oleh Paulus, antara lain:
1. Sikap seorang isteri terhadap suaminya.
“Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Ayat. 18
Istilah tunduk dan hormat mungkin merupakan istilah yang menjengkelkan bagi istri yang dominan terhadap suami, terlebih bagi istri yang memiliki alasan rasional untuk dominan dalam keluarga.
Namun agar keluarga menjadi bahagia, prinsip-prinsip keluarga dalam Alkitab perlu ditaati. Allah telah mengajarkan bagaimana istri berlaku kepada suami, yaitu tunduk dan hormat. Bahkan kalau membaca di dalam Efesus 5:22-33, berbunyi: “Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yg menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu”.
2. Sikap seorang suami terhadap isterinya.
Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Ayat 19.
Alkitab mengatakan, suami kasihi isterimu seperti engkau mengasihi diri sendiri berarti firman Tuhan mengingatkan kita ada hal-hal tertentu dari diri laki-laki yang mungkin sedikit lebih egois dan memanjakan diri sendiri.
3.Sikap seorang anak dirumah tangga.
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Ayat 20.
Anak-anak harus menaati orang tua mereka dalam segala hal, kata segala hal menggambarkan ketaatan total seorang anak kepada orang tua mereka.
Karena itu sebagai bapa, ada beberapa cara yang harus kita hidupi dan lakoni dalam rangka memperkuat dasar rohani anak-anak kita yaitu:
(a) Jadilah teladan.
Ketika anak kita melihat hidup kita, apakah mereka hanya melihat seseorang yang memiliki pengetahuan tentang Allah, memercayai hal-hal yang benar, dan menghindari hal-hal buruk, ataukah mereka sungguh-sungguh dapat melihat seseorang yang akrab dan punya hubungan kasih yang terus bertumbuh dengan Yesus Kristus? Panggilan utama kita bukan menjadi orangtua yang baik. Panggilan utama kita adalah menjadi teladan tentang hubungan kasih yang nyata dengan Allah yang hidup.
(b) Tunjukkan kedisiplinan.
4.Sikap seorang Bapa terhadap anaknya.
Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya. Ayat 21
Ayat 21 ini hendak menegaskan bahwa seorang Bapak (orang tua) tidak berhak membuat sakit hati anaknya (yang juga berlangsung terus menerus), baik itu melalui perkataan maupun melalui tindakan fisik. Artinya sebagai bapa harus menunjukkan sikap yang saling menghargai dan menghormati, maka tidak ada pihak yang disakiti sekaligus tidak ada pihak yang ingin menyakiti pihak lain. Inilah makna hubungan antara orang tua dengan anaknya.
IMPLEMENTASI:
Untuk menjaga agar aturan-aturan Firman Tuhan ini dapat dilaksanakan, maka tidak ada yang lebih baik, kecuali setiap keluarga memiliki mezbah ditengah keluarga mereka. Mezbah yang menyebabkan Tuhan hadir di dalam keluarga itu Kehadiran Allah yang akan menyebabkan timbulnya keharmonisan.
Oleh karena itu adalah sangat penting untuk setiap kita mendorong agar ditiap-tiap rumah kita ada mezbah keluarga, artinya ada korban yang sedang di persembahkan. Persembahan berupa pujian, nyanyian maupun ketaatan kepada firman atau perintah Tuhan menyebabkan kehadiran Allah yang Maha Kudus.
Prinsip-prinsip Firman Tuhan yang perlu kita renungkan yaitu:
1. Prinsip untuk para suami Kristen (Kol. 3:19; Ef.5:22,23,31)
a. Suami adalah kepala rumah tangga Kristen (Ef. 5:22,23)
b. Suami harus mengasihi istri (Kol. 3:19)
c. Suami jangan berlaku kasar pada istri (Kol. 3:19)
d. Suami jangan menyakiti anak-anak (Kol. 5:31)
e. Suami harus bersatu dengan istri (Kol. 5:31)
2. Prinsip untuk para istri Kristen (Kol. 3:18; Ef.5:33).
a. Istri harus tunduk pada suami (Kol 3:18)
b. Istri harus menghormati suami (Ef. 5:33)
3. Prinsip untuk anak-anak Kristen (Kol. 3:20)
a. Anak-anak harus taat pada orangtua (Kol. 3:20)
b. Ketaatan anak-anak pada orangtua, sebatas yang sesuai dengan firman Allah (Kol. 3:20)
Tugas
1. Jelaskan tugas dan peran orang tua untuk anak!
2. Jelaskan tugas dan tanggung jawab anak terhadap orang tua menurut surat Kolose!.
Kerjakan tugas dan uploud lewat link yang disediakan
Terima kasih
Comments