top of page
oniimeldanahas

PERTEMUAN 4.SURAT 2 PETRUS

Surat Petrus yang Kedua (disingkat Surat 2 Petrus) adalah salah satu surat yang terdapat di dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen yang ditujukan kepada seluruh umat Kristen yang mula-mula. Surat ini menerangkan bahwa kedatangan Kristus itu tampaknya lambat karena Tuhan "tidak mau seorang pun binasa.

Surat ini ditulis terutama untuk:

o menentang pekerjaan guru-guru yang mengajarkan hal-hal yang salah,

o dan juga untuk memberantas perbuatan-perbuatan tak patut yang dihasilkan oleh ajaran guru-guru itu. Supaya tidak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran itu, orang Kristen harus berpegang kepada ajaran yang benar tentang Tuhan dan tentang Yesus Kristus yaitu ajaran yang disampaikan oleh orang-orang yang telah menyaksikan dan mendengar sendiri Yesus mengajar.

o Yang terutama dirisaukan dalam surat ini ialah orang-orang yang mengajar bahwa Kristus tidak akan datang lagi untuk kedua kalinya.

o Surat ini menerangkan bahwa kedatangan Kristus itu tampaknya lambat karena Tuhan "tidak mau seorang pun binasa. Ia ingin supaya semua orang bertobat dari dosa-dosanya".

Penulis

Penulis surat Petrus yang kedua ini adalah Simon Petrus yang merupakan murid dan rasul Yesus Kristus

Waktu penulisan

Surat ini diyakini ditulis antara tahun 61-62 M, pada periode yang sama dengan surat Yudas

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan surat ini adalah:

o untuk menasihati penerimanya terhadap bahaya yang mengancam dari pihak penyesat, nabi-nabi palsu, serta guru-guru palsu.

o Selain itu, terdapat juga nasihat mengenai pengertian Firman.

Firman merupakan nubuat-nubuat dalam Kitab Suci yang tidak boleh ditafsir dengan kehendak sendiri.

o Paulus sendiri juga telah memperingatkan jemaat atas datangnya guru-guru palsu.

o Surat 2 Petrus ini merupakan suatu surat wasiat, testamen dan sekaligus menguatkan para jemaat agar mereka tetap setia pada ajaran para rasul yang benar (2 Petrus 3:2, 15-16).

Panggilan dan pilihan Allah ( 2 Petrus 1:3-15)


panggilan merupakan ajakan atau undangan kepada seseorang untuk bekerja dan sebagainya. Sedangkan “ilham” merupakan sesuatu yang menggerakkan sehingga seseorang terdorong untuk berkarya atau petunjuk tentang kebenaran yang datang dari Allah. Jadi, panggilan yang diilhami adalah ajakan untuk berkarya selaku sebagai orang percaya

panggilan yang diilhami berarti ketika seseorang mendapat panggilan untuk melayani Tuhan, maka dengan senang hati orang tersebut akan menyambutnya dengan penuh sukacita dan menjalaninya dengan penuh rasa tanggung jawab. Mereka yang telah menerima panggilan itu, mereka sudah mengerti bahwa Allah yang telah memanggil dan memilih serta menugaskan mereka di dunia untuk membawa kabar baik serta mewartakan perbuatan-perbuatan Allah yang dilakukan orang percaya.


Nabi-nabi dan guru-guru palsu (2:1-22)

Nabi palsu adalah orang yang membuat klam palsu bahwa ia menerima nubuat atau wahyu, atau berbicara untuk Allah, atau orang yang membuat klaim semacam itu untuk tujuan jahat. Dalam Injil Lukas, Yesus mengajarkan sikap etis kepada murid-murid-Nya dengan memakai perumpamaan nabi-nabi palsu dalam Perjanjian Lama:

"Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu." (Lukas 6:26)

Dalam Kitab Para Rasul, Paulus dan Barnabas melawan seorang nabi palsu bernama Elimas Bar-Yesus di pulau Siprus

Surat Petrus yang Kedua membuat perbandingan antara guru palsu dan nabi palsu dan cara guru palsu akan mengirim ajaran palsu, seperti yang dilakukan nabi palsu:

"Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda." (2 Petrus 2:1-3)

"Hari Tuhan" adalah sebuah istilah dalam Alkitab yang dipakai dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru saat "Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu." (Yoel 2:31, dikutip dalam Kis 2:20).

Dalam Perjanjian Lama, pengartian frase tersebut merujuk kepada peristiwa-peristiwa temporal seperti invasi bangsa asing, penaklukan kota dan penderitaan masyarakat. Frase tersebut sebagian besar muncul dalam pasal dua dari Kitab Yesaya.




Dalam Perjanjian Baru, "hari Tuhan" juga merujuk kepada masa penulis itu sendiri, atau merujuk kepada peristiwa-peristiwa yang diprediksi pada masa berikutnya dari riwayat dunia yang meliputi penghakiman terakhir dan dunia yang akan datang. Ekspresi tersebut juga memiliki pengartian yang luas untuk merujuk kepada kedatangan pertama dan kedua Yesus Kristus.

Dalam 2 Petrus 3 :1-16

o berisi tentang peringatan yang sungguh akan kedatangan TuhanYesus kembali.

o Petrus secara runut mengingatkan dan mengajak para pembacanya untuk tetap mengingat janji Tuhan yang sudah dicapkan para nabi Tuhan,

o juga mengingatkan para pembacanya untuk tetap mengingat perintah Tuhan dan melakukannya (ayat 1-2)

o Rasul Petrus juga mengingatkan para pembacanya untuk menolak para pengejek (ayat 3-4)

o selain itu Petrus juga mengajak para pembaca surat ini supaya jangan menolak Firman Tuhan (Ayat 5-7)

o Petrus juga menyatakan bahwa Tuhan Allah menangguhkan kedatangannya itu semata-mata Allah inginkan semua orang bertobat dan Tuhan pasti akan menepati setiap janji yangtelah diucapkannya (ayat 8-9).

o Petrus menegaskan bahwa Tuhan Yesus akan datang yang kembali dengan akibat-akibatnya, kedatangan-Nya yang kedua kali itulah yang disebut dengan“Hari Tuhan”

o (ayat 10-13) dalam pasal 3 ini Petrus juga mengajak supaya jemaat berkelakuan baik (ayat 14-16)


Ayat 3, Petrus menunjukkan beberapa tanda bahwa pada hari-hari zaman akhir akan :

o Tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya,

o Akan tampil orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.Pengejek

o pegejek yang dimaksud adalah para pengajar palsu yang berbicara menurutihawa nafsunya, yang tidak memperdulikan bahwa yang disampaikan mereka adalah salah danmenyesatkan, mereka berbicara semata-mata untuk mendapat apa yang mereka mau. Pengejek- pengejek yang diaksud adalah para nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu seperti yangdiungkapkan dalam 2 Petrus 2:1-22.

o Janji Tuhan Ya dan Amin, pasti terjadi. Sambil menunggu janji Tuhan akan datang kedua kali dan menempatkan dalam langit baru dan bumi yang baru Rasul Perus menasihatkankepada kita untuk :

o Tetap berjaga-jaga supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan- Nya, dalam perdamaian dengan Dia. (ayat14)

o Tetap sabar di dalam penantian, Tuhan masih ingin memberi waktu kepada semuaorang bertobat, untuk itu setiap orang kristen harus menyiarkan kabar keselamatan bagi semua orang. Biar Tuhan segera datang dan mendapat keselamatan (ayat 15)

o Tetap waspada terhadap ajaran sesat dari guru-guru palsu. (ayat 16) dalam ayat iniPetrus masih tetap menasihatkan kepada jemaat untuk tetap waspada terhadap ajaran para pengajar palsu. Seperti halnya setiap surat yang ditulis Paulus sesuai dengan hikmat yang telah dikaruniakan dari Tuhan, seperti itu juga jemaat dalam menangkap setiap isi surat haruslah dengan hikmat yang dari Tuhan juga.


Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-hari

o Orang percaya akan bersikap positif bahwa Hari Tuhan tidak kunjung datang itu artinyaTuhan menghendaki semua orang bertobat dan diselamatkan.

o Sudah seharusnya orang Kristen masakini memiliki motivasi untuk tetapmemberitakan kabar keselamatan (penginjilan) kepada setiap orang dan tetap percayaakan setiap janji Tuhan digenapi.

o Tetap setia menanti dengan waspada dan kritis dengan pengajaran sesat,, dengan caraselalu minta hikmat Tuhan dalam setiap kali mempelajari Alkitab, selalumengembalikan setiap pengajaran ke dalam Alkitab4.

o Kita sebagai hamba Tuhan tidak boleh mentafsirkan Alkitab dengan sembarangan agar tidak menjadi orang yang membayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.


Tugas

Catat materi untuk dipelajari, setelah itu foto dan kirim melalui website atau via WA guru mata Pelajaran


7 views0 comments

Recent Posts

See All

KITAB WAHYU

KITAB WAHYU 1. Wahyu Kitab Wahyu kepada Yohanes (singkatnya Kitab Wahyu) adalah kitab terakhir dalam kanon yang menutup sejarah...

SURAT IBRANI

SURAT IBRANI Ø Nama kitab Surat kepada Orang Ibrani adalah salah satu kitab dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen dan merupakan...

SURAT YUDAS

Ø Nama kitab Surat Yudas merupakan salah satu dari kumpulan surat rasuli yang terakhir pada bagian Perjanjian Baru dalam Alkitab...

Comments


bottom of page