top of page
oniimeldanahas

PERTEMUAN I. Masa Antara PL dan PB

Zaman antara PL dan PB oleh kebanyakan ahli disebut sebagai (Intertestamental Periode)

(Zaman antara Perjanjian) dan juga disebut sebagai the Silent Ages, karena pada zaman iniAllah tidak berbicara kepada umatNya melalui perantaraan nabi. Zaman ini dihitung dari tahun penulisan Kitab Maleakhi hingga zaman Yesus berdasarkan injil tertua, yakni InjilMarkus. Walaupun ada perdebatan karena dalam Tanakh Ibrani, kitab Tawarikh-lah yangditulis paling terakhi. Pada zaman ini, secara berturut-turut bangsa Yahudi dijajah oleh, Persia, Yunani (Dinasti Ptolemis dan Seleucid), Yahudi (Dinasti Makabe dan Hasmoni), dan Romawi

Ini bisa jadi karena ketika dinasti Seleucid berkuasa di Palestina, orang Yahudi benar-benar tersiksa oleh karena kebebasan yang mereka dapat dari pemerintahan sebelumnya yakni kerajaan Persia dan dinasti Ptolemis telah dibatasi dan bahkan dinasti Seleucid sangat tidak menghargai tradisi keagamaan orang Yahudi. Kita dapat membagi zaman intertesmental/silent ages dalam beberapa periode menurut penguasa yang menguasai dan memerintah bangsa Yahudi selama zaman ini.

1. Dilihat dari latarbelakang politik.

a. Periode Persia (450 -333 sM)Koresh II (559-530 sM)

Memulai kekaisaran Persia melalui penaklukan Media pada tahun 549 sM dan Babilonia pada tahun 539 sM. Raja Koresh membuat suatu kebijakan untuk memulangkan bangsa yang dibuang oleh orang Babilon kembali ke tanah air mereka. Ia mengizinkan mereka membangun kembali dan melaksanakan upacara-upacara keagamaan. Pada zaman ini Alexander Agung menaklukan dunia Ttimur dibanttu oleh empat jenderalnya.

b. Periode Yunani/Helenis ( 330-160)

Pada tahun in pasukan Persia ditempatkan di Makedonia dikalahan oleh Alexander Agung. Alexander agung yakin bahwa kebudayaan Yunani adalah satu-satunya kebudayaan yang memiliki kekuatan untuk mempersatukan dunia. Iamengizinkan orang Yahudi mematuhi hukum Taurat maka mereka diberi kebebasabn untuk membayar upeti selama tahun sabat.

c. Periode Wangsa Hasmonius (166-63)

Pada periode ini, orang Yahudi mengalami penindasan berat. Wangsa Plotolumeius bersikap toleran terhadap orang Yahudi dan agama mereka, tetapi raja raja wangsa seleukus bertekad dan memaksa mereka menerima Helenisme. Salinan kiab suci harus ditiadakan dan undang-undang dijalnkan dengan sangat kejam. Bangsa yang tertindas ini memberoak dibawah pimpinan Yudas Makabe.

d. Periode Roma (63 SM)

Pada tahun 63 SM Pompeius, Jenderal Romawi merebut Yerusalem dan propinsi-propinsi di Palestina tunduk kepada Romawi

2. Latar belakang agama

Macam-macam fraksi yang muncul dengan berbagai pandangan antara lain:

a. Ahi Taurat

Ciri-ciri ahli Taurat

· Mempunyai kedudukan yang penting

· Sangat berjasa dalam pembaharuan bangsa Yahudi, tetapi setelah Zaman perjanjian Lama hidup rohani mereka merosot, disebabkan karena kekuasaan atau kedudukan mereka yang tinggi.

Kesalahan yang menonjol pada ahi tauat adalah:

· Tidak mau berusaha mengembangkan semangat dan iawa dari taurat itu sendiri

· Mereka memperbanyak tradisi lisan

· Memperkenalkan sistem penafsiran yang sedemikian rupa sehingga menghancurkan arti Taurat yang sebenarnya

b. Partai Farisi

Nama Farisi berarti” separatis” atau orang-orang yang mengasingkan diri ( mau menjalankan segenap tuntutan Taurat)

· Farisi beranggapan bahwa tradisi lisan itu diberikan kepada Musa

· Mula-mula mereka menjalankan hukum Taurat tetapi apada akhirnya tidak sanggup.




· Ciri-ciri pengajarannya:

· Kejatuhan kedalamdosa tidak dianggap serius karena manusia masih dapat berbuat baik

· Manusia tidak perluh dilahirkn kembali

· Mereka percaya adanya malaikat-malaikat

· Jiwa manusia tidak akan mati

· Adanya kebangkitan

· Manusia akan dihukum sesuai dengan perbuatannya

c. Partai saduki

Ciri pengajaranfraksi ini adalah:

· Mereka menolak segala tradisi lisan

· Mereka menolak ebangkitan orang mati

· Mereka meolak hidup kekal

· Adanya dunia roh dan malaikat-malaikat

· Yang tidakmasuk akal tidak mereka percayai

d. Herodian (matius 22:16, Markus 3:6; 12:13)

Ciri pengajarannya adalah:

· Mereka merupakan pendukung herodes

· Bergerak dalam bidang politik

e. Zelot

· Merekka adalah partai nasioanlis yang radikal (berusaha membebaskan negaranya dari penjajahan romawi

· Merindukan negaranya dipimpin oleh Mesias

f. Essen

· Mengasingkan diri dari dunia sekuler

· Mereka hidup menyendiri digua-gua, pesisir pantai

· Hidup dalamkesedrhanaan

· Tidakmementingan perkara duniawi

· Mereka berusaha hidup merenungkan taurat Tuhan, meneliti taurat dan bercocok tanam

g. Mahkama Agama

Mahkama agama ini beranggotaan:

· Imam-imam besar

· Para ahli taurat

· Tua-tua Yahudi


h. The zilent Ages (Masa keheningan, 340 sZB-awal ZB)

Jeda antara tulisan-tulisan terakhir di Perjanjian Lama dan munculnya Kristus dikenal sebagai periode "antar perjanjian" (atau "antar wasiat"). Karena tak ada pewahyuan dari Allah selama periode ini, beberapa menyebutnya sebagai "masa keheningan 400 tahun." Suasana politik, agama, dan sosial di Palestina berubah secara signifikan pada periode ini. Banyak nubuat nabi Daniel yang tergenapi di periode ini (lihat kitab Daniel pasal 2, 7, 8, dan 11 dan dibandingkan dengan peristiwa sejarah). Israel berada di bawah kendali Kekaisaran Persia dari sekitar tahun 532-332 SM. Bangsa Persia mengizinkan orang Yahudi untuk menjalankan ritual agama mereka. Mereka bahkan diizinkan untuk membangun kembali bait Allah dan beribadah di sana (2 Tawarikh 36: 22-23; Ezra 1: 1-4). Periode ini meliputi 100 tahun terakhir dari periode Perjanjian Lama dan sekitar 100 tahun pertama dari periode intertestamental. Di masa ini, masyarakat menikmati masa yang relatif damai dan tenang sebelum berlangsungnya “badai.”





Alexander Agung mengalahkan Darius sehingga mempengaruhi dunia dengan budaya Yunani. Alexander adalah murid dari Aristoteles, yang dididik secara intensif dalam filsafat Yunani dan politik. Karena itu, di setiap wilayah yang ia taklukkan, kebudayaan Yunani ikut ditanamkannya. Sebagai contoh, Perjanjian Lama yang berbahasa Ibrani diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, menjadi terjemahan yang dikenal sebagai Septuaginta. Sebagian besar referensi yang dipakai penulis Perjanjian Baru untuk merujuk Perjanjian Lama bersumber dari Septuaginta. Alexander memberi kebebasan beragama bagi bangsa Yahudi, meskipun ia tetap berusaha mempengaruhi daerah taklukannya dengan budaya Yunani. Tentu saja ini menjadi hal yang tidak baik bagi bangsa Israel mengingat kebudayaan Yunani sangat duniawi, humanistik, dan fasik. Setelah Alexander meninggal, Yudea diperintah oleh serangkaian penerusnya hingga Antiokhus Epiphanes. Antiokhus tidak saja sekedar mengekang kebebasan beribadah orang Yahudi. Sekitar tahun 167 SM, ia meniadakan sistem imamat dan menodai bait Allah. Ia mencemarinya dengan binatang haram dan mendirikan sebuah altar berhala (lihat Markus 13:14). Ini sama saja seperti “memperkosa” sistem ritual orang Yahudi. Perlawanan bangsa Yahudi kemudian berakhir dengan dikembalikannya peran para imam dan dikembalikannya kondisi bait Allah. Periode selanjutnya setelah peristiwa ini diwarnai perang, kekerasan, dan pertikaian. Sekitar tahun 63 SM, Jenderal Pompei Roma menaklukkan Palestina. Seluruh Yudea berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi. Herodes diangkat sebagai raja Yudea oleh Kaisar Romawi dan senat. Romawi menjadi bangsa yang memungut pajak dan menguasai bangsa Yahudi. Mereka juga yang akan menyalibkan Mesias . Budaya Romawi, Yunani, dan Yahudi saat itu saling tercampur di Yudea. Selama masa pendudukan bangsa Yunani dan Romawi, dua kelompok utama terkait politik/agama muncul di Palestina. Kelompok pertama adalah orang Farisi, yang menambahkan berbagai tradisi ke Hukum Musa. Mereka seringkali mengutamakan tradisi ketimbang hukum Allah (lihat Markus 7: 1-23). Walaupun ajaran Kristus banyak yang sesuai dengan doktrin orang Farisi, Yesus seringkali mencerca mereka atas praktik legalistik dan kurangnya tindakan kasih Kelompok kedua adalah orang Saduki, yang mewakili bangsawan dan orang kaya. Orang Saduki, yang berkuasa melalui Sanhedrin, hanya bersedia beriman-percaya pada lima kitab yang ditulis Musa. Mereka menolak untuk percaya pada soal kebangkitan orang mati. Mereka pada umumnya hidup di bawah bayang-bayang bangsa Yunani, yang memang sangat mereka kagumi. Berbagai peristiwa ini menyiapkan panggung bagi kedatangan Kristus. Berbagai peristiwa ini menimbulkan dampak yang mendalam bagi bangsa Yahudi. Baik orang Yahudi dan para penyembah berhala menjadi muak dengan soal agama. Para penyembah berhala mulai mempertanyakan benar tidaknya politheisme. Bangsa Romawi dan Yunani sepertinya menciptakan mitologi mereka berdasarkan Kitab Suci Ibrani, yang sekarang mudah dibaca mereka dalam bahasa Yunani ataupun Latin. Orang-orang Yahudi kembali menderita. Sekali lagi, mereka kembali terjajah, tertindas, dan tercemar. Pengharapan mereka hampir padam. Iman mereka bahkan hampir tidak mati sama sekali. Mereka meyakini kalau satu-satunya yang bisa menyelamatkan mereka dari situasi ini hanyalah Mesias. Perjanjian Baru memberitakan bagaimana pengharapan itu datang. Tidak hanya bagi orang Yahudi, tetapi bagi seluruh dunia. Penggenapan nubuat tentang Kristus dinantikan dan diakui oleh mereka yang sungguh-sungguh mencari-Nya. Kisah mengenai perwira Romawi, orang majus, dan Nikodemus membuktikan kalau Yesus memang diakui sebagai Mesias oleh mereka yang hidup di zaman itu. "Masa keheningan 400 tahun" diakhiri oleh kisah teragung yang pernah diberitakan, yaitu Injil Yesus Kristus!


· PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA PL DAN PB a. Perbedaan antara PL dan PB Kita melihat ada perbedaan dalam hal jangkauan dan keluasan pembahasan antara PL dan PB, namun demikian hal-hal tsb. tidak saling bertentangan. Misalnya

o PL bercerita tentang hubungan Allah dengan bangsa Israel, tetapi PB lebih banyak bercerita tentang hubungan Allah (melalui Yesus dan Para Rasul) dengan jemaat-Nya (gereja-Nya).

o PL menolong kita mengerti sifat-sifat Allah yang suci, adil dan benar, tetapi PB lebih menekankan kepada sifat-sifat Allah yang kasih, sabar dan pemurah.

o PL memberikan panggilan keselamatan dari satu orang (Abraham) kepada satu bangsa (Israel). Tetapi PB memberikan panggilan keselamatan dari satu bangsa (Israel) kepada bangsa-bangsa lain.

o PL memberikan gambaran penebusan dosa melalui korban bakaran yang tidak sempurna karena harus dilakukan berkali-kali, tetapi PB memberikan aplikasi penebusan yang sempurna dalam Yesus Kristus, yang dilakukan sekali dan untuk selama-lamanya. b. Persamaan antara PL dan PB Persamaan antara PL dan PB tidak dimaksudkan untuk mensejajarkan kedudukan dan nilai antara PL dan PB, namun persamaan di sini untuk menyatakan bahwa tidak ada pertentangan antara PL dan PB. Sebaliknya kita melihat bahwa PL dan PB adalah dua perjanjian yang kebenarannya saling menguatkan satu dengan yang lain. Misalnya:

o PL percaya pada Allah sebagai Pencipta alam semesta dan isinya demikian juga PB.

o PL menceritakan tentang kejatuhan manusia ke dalam dosa, PB menegaskan bahwa dosa telah menguasai manusia.

o PL mencatat bagaimana Allah menyatakan Diri-Nya dan kehendak- Nya dan PB secara konsisten melihat penyataan Diri Allah itu secara lebih luas dan lengkap

o PL melihat bayang-bayang janji keselamatan, PB melihat fakta janji keselamatan itu dengan jelas.

o PL membicarakan nubuat Mesias yang akan datang sedangkan PB menggenapkan nubuat datangnya Mesias di dalam Yesus Kristus.


Hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Yang Sangat Erat Kaitannya

Hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah satu kesinambungan penting yang cukup erat. Karena di Alkitab, kisah dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru merupakan surat yang runut dari awal mula dunia dijadikan hingga akhir dunia nantinya.

Tentang Perjanjian Lama

Adapun Perjanjian Lama sendiri terdiri dari 39 kitab mulai dari Kitab Kejadian hingga Kitab Maleakhi. Dalam Perjanjian Lama, ada banyak tokoh Alkitab yang dikisahkan mulai dari Adam dan Hawa hingga keturunan nabi Nuh menurut Alkitab serta kisah banyak nabi besar lainnya di kalangan Bangsa Israel. Begitu halnya kisah tentang bangsa tersebut keluar dari tanah Mesir. Pada dasarnya Perjanjian Lama ini memuat firman Allah saat sebelum Yesus lahir. Sehingga berfokus pada pemberitaan akan kehadiran Yesus di tengah-tengah dunia nantinya.

Tentang Perjanjian Baru

Lain halnya dengan Perjanjian Baru, dimana kitabnya dimulai dari kitab Injil yang seluruhnya mengisahkan tentang kelahiran Yesus hingga penyaliban Yesus dan Yesus naik ke surga. Sesudah Injil, maka surat-surat dalam Perjanjian Baru lebih merupakan surat-surat dari para rasul pada para jemaatNya sesudah masa kehadiran Yesus di dunia.

Hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Pada dasarnya, kedua kitab ini adalah satu kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan. Karena saat disatukan keduanya secara runut memberitakan firman Allah berikut isi dunia dari awal hingga akhirnya. Sehingga seharusnya seperti saat ini, maka Alkitab adalah terdiri dari dua bagian tersebut yang berkaitan antara satu dengan yang lain.



Tugas

Baca materi dan buatlah rangkuman untuk dipelajari, setelah itu foto uploud hasil belajar lewat gogle formulir yang ada.

51 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page