top of page
oniimeldanahas

PERTEMUAN Ke 6: Peranan Tuhan Yesus sebagai Utusan Bapa

Kata “utusan” dan kata “Anak Allah” yang terdapat dalam Injil seringkali di gunakan pengkritik-pengkritik Kristen untuk menghakimi ketuhanan Yesus Kristus. Mengenai kata utusan, premis yang di gunakan mereka adalah “seorang utusan sudah pasti tidak sama dengan yang mengutusnya”. Dalam Injil ada beberapa ayat yang menuliskan

Yesus sebagai utusan Allah, dan ayat-ayat tersebut di kombinasikan dengan premis di atas (seorang utusan sudah pasti tidak sama dengan yang mengutusnya) sehingga mereka membuat kesimpulan bahwa Yesus bukanlah Allah. Demikian juga dengan kata anak Allah, dalam beberapa ayat-ayat Alkitab menuliskan tentang istilah anak-anak Allah yang tidak merujuk pada Yesus, misalnya anak-anak Allah dalam Kejadian 6:2.. Jadi menurut mereka istilah Anak Allah kepada Yesus bukanlah sebuah gelar yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah karena istilah tersebut juga di gunakan kepada orang-orang lain dan mereka tidak dituhankan atau di anggap setara dengan Allah seperti iman umat Kristiani kepada Yesus.


makna kata “utusan” dan “Anak Allah” untuk Yesus..

1. Yesus sebagai utusan.

Dalam Injil ada beberapa ayat yang menuliskan Yesus sebagai utusan dari Allah, misalnya ayat di bawah ini : Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Dalam Alkitab, Allah memiliki pribadi yang jamak yaitu Bapa,Firman dan Roh Kudus. Tapi ini bukanlah tiga oknum Tuhan seperti halnya saya, anda, dan dia (tiga oknum), melainkan “satu” oknum Tuhan yang memiliki kejamakan dalam pribadi atau di kenal sebagai Tritunggal (tiga di dalam satu).. Bapa, Firman dan Roh Kudus adalah tiga pribadi Allah yang nampak dalam eksistensi berbeda namun tidak bisa dipisahkan dari satu hakekat-Nya. Jadi Yesus adalah utusan ilahi yang datang dari Allah itu sendiri yaitu Firman-Nya dan Dia merupakan hakekat Allah itu sendiri. Karena itulah walaupun dalam kapasitas sebagai “utusan” namun tidak melepas hakekat-Nya sebagai Allah.

2. Anak Tunggal Allah

Mengenai kata Anak (Yunani : huois), itu adalah gelar yang sering di gunakan Yesus merujuk pada diri-Nya. Ada dua istilah Anak yang di gunakan Yesus merujuk pada diri-Nya yaitu “Anak Manusia” yang menggambarkan keberadaan-Nya sebagai manusia dan “Anak Allah” yang menggambarkan otoritas ilahi Yesus sebagai pribadi Firman dari Allah yang datang kedunia. Kata Anak (huois) bukan dalam artian anak biologis yaitu Allah beranak seperti manusia, melainkan menggambarkan hubungan yang intim antara Yesus (Anak) dengan Allah (Bapa) sebagai bagian yang tidak terpisahkan, seperti halnya Bapa dan Anak.

Gelar Anak Tunggal Allah untuk Yesus menyatakan :

a.) Kemuliaan Allah ( Yohanes 1:14

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

b.) Karunia keselamatan dari Allah ( Yohanes 3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

c.) Wujud Allah yang nyata.(Yohanes 1:18) Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.



Tujuh ungkapan - "aku adalah" dalam injil Yohanes ( Ego Eimi)

· Aku adalah akulah roti hidup. ...

· Aku adalah “terang dunia” ...

· Aku adalah “pintu” ...

· Aku adalah “akulah gembala yang baik” ...

· Aku adalah “akulah kebangkitan dan hidup” ...

· Aku adalah “akulah jalan dan kebenaran dan hidup” ...

· Aku adalah “akulah pokok anggur yang benar”


Peranan Roh Kudus

Roh Kudus memberikan kesaksian tentang kebenaran. Dia adalah sumber kesaksian dan wahyu pribadi. Dia dapat membimbing kita dalam keputusan kita dan melindungi kita dari bahaya jasmani maupun rohani. Dia dikenal sebagai Penghibur, dan Dia dapat meredakan ketakutan kita dan memenuhi kita dengan harapan. Melalui kuasa-Nya, kita dikuduskan sewaktu kita bertobat, menerima tata cara-tata cara yang menyelamatkan, dan menaati perjanjian-perjanjian kita. Untuk dapat melayani secara efektif sebagai pemegang imamat, adalah penting bahwa kita belajar untuk mendengarkan dan mengikuti dorongan Roh Kudus.

Tugas

Catat materi untuk dipelajari, setelah itu foto dan kirim melalui website atau mellaui WA guru mata pelajaran

46 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page